PBSID FKIP UMS

Rabu, 23 Mei 2012

Maksimal dan Optimal


Kata maksimal dan optimal bagi masyarakat awam dianggap sebagai kata bersinonim yang bermakna sebaik-baiknya. Namun, sebenarnya kedua kata tersebut mempunyai makna yang tidak sama. Dalam KBBI kata maksimal bermakna sebanyak-banyaknya; setinggi-tingginya; tertinggi, sedangkan kata optimal bermakna terbaik; tertinggi; paling menguntungkan. Pasalnya, kedua kata tersebut memang mempunyai makna yang sama pada kata tertinggi, namun kedua kata tersebut berbeda fungsi ketika digunakan dalam konteks kalimat.
Misalnya:
(1)   Kita harus mencapai hasil yang maksimal.
(2)   Kita telah bekerja secara optimal.
Berkaitan dengan hasil memang kita harus mencapai hasil yang maksimal (sebanyak-banyaknya atau setinggi-tingginya), tetapi berkaitan dengan usaha yang kita lakukan kita berusaha secara optimal (terbaik).
Pernyataan tersebut dapat diperjelas dengan ilustrasi berikut ini. Mari kita ambil sebuah gelas bening (agar terlihat isi di dalamnya) dan mari kita tuangkan air ke dalamnya dengan tujuan untuk kita minum. Apa yang seharusnya dilakukan? Apakah menuangkan air hingga menyentuh bibir gelas sebelum tumpah atau berhenti menuangkannya kira-kira 1 cm di bawah bibir gelas? Tentunya menuangkan air kira-kira 1 cm di bawah bibir gelas. Mengapa demikian? Jarak kira-kira 1 cm di bawah gelas itu adalah batas optimum daya tampung gelas tersebut sedangkan batas maksimum daya tampung gelas tersebut adalah tepat pada bibir gelas sebelum tumpah.
Apa yang terjadi apabila gelas tersebut dituang dengan kapasitas maksimum? Bisakah kita meminumnya? Tentu saja bisa,  tetapi apa efek lainnya? Pasti akan ada air  yang tumpah/ meluber saat kita angkat dan biar tidak tumpah sehingga  kita harus menambahkan usaha lebih dalam menjaga agar airnya tidak tumpah. Bahkan saat meminumnya kita perlu dengan sangat hati-hati agar tidak tumpah. Bandingkan jika kita berhenti di batas optimum gelas tersebut. Dengan sangat mudahnya kita mengangkat gelas tersebut dan meminum airnya dan melanjutkan aktivitas kita tanpa harus menutupi atau membersihkan sisa tumpahan di baju kita.
Gelas itu bisa kita samakan dengan wadah daya tampung kemampuan kita terhadap pekerjaan kita. Batasnya tergantung individu masing-masing. Sama seperti gelas yang mempunyai batas optimumnya tersendiri agar tetap terlihat cantik dan menarik dan mempunyai kenikmatan tersendiri. Begitu juga dengan kita manusia, kita punya batas optimum yang berbeda-beda. Akan tetapi, seberapa tinggi batas optimum tersebut, pasti hasilnya maksimal. (Solopos, 24 Mei 2012)

5 komentar: